Selasa, 28 Julai 2009

cuti 101 #5

berharap sama seperti mendaki. sebab itu selalu disebut-sebut "menggantung harapan". masalahnya, harapan tidak konkrit. sifatnya rapuh malahan hanya wujud pada pengharap. semakin tinggi berharap, semakin besar kekecewaan - kerana lebih tinggi tempat harapan digantung, jatuhnya lebih teruk. jasad harapan yang remuk berbangkai digelar kecewa. mungkinkah, walau sementara kita berhenti berharap?

.

5 ulasan:

furhan berkata...

arab xleh percaye!

istana milik raja zalim!!

huhu..

Dr. Alex berkata...

background song for this post;
Berhenti Berharap
aku tak percaya lagi
dengan apa yang kau beri
aku terdampar di sini
tersudut menunggu mati

aku tak percaya lagi
akan guna matahari
dengan mampu menerangi
sudut gelap hati ini

aku berhenti berharap
dan menunggu datang gelap
sampai nanti suatu saat
tak ada cinta kudapat

kenapa ada derita
bila bahagia tercipta
kenapa ada sang hitam
bila putih menyenangkan...

Chorus:
aku pulang...
tanpa dendam
kuterima.. kekalahanku

aku pulang...
tanpa dendam
kusalutkan.. kemenanganmu

bridge:
kau ajarkan aku bahagia
kau ajarkan aku derita
kau tunjukkan aku bahagia
kau tunjukkan aku derita
kau berikan aku bahagia
kau berikan aku derita

Back to chorus**

videoklip utube:
http://www.youtube.com/watch?v=25E_NZpQrkg

especially for KepalaKotak.blogspot

Dr. Alex berkata...

berharaplah kepada yang Maha Esa

Muhammad Anas bin Kamarudin berkata...

isbir 'ala maa asobak

kepalakotak berkata...

terimakasih ye korang
atas sokongan...

T_T